JUAL BELI DENGAN TAKSIRAN (JIZAF) DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus Pada Petani Padi di Desa Kedungdowo, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk)

  • Siti Nurul Qomariah Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk
  • Lukma Setiawan Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk
  • Izza Khusniah Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk
Keywords: Jual Beli, Petani, Jizaf, Perspektif Islam

Abstract

Sistem dalam kegiatan jual beli salah satunya adalah jual beli dengan sistem taksiran di mana sistem jual beli taksiran adalah jual beli tanpa adanya timbangan atau takaran tertentu. Jual beli dengan taksiran (jizaf) ialah suatu proses transaksi. Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk transaksi jual beli menggunakan taksiran dalam pembelian tanaman padi yang seringkali masih digunakan sebagai salah satu sarana dalam menjual hasil panen padi. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk dapat mengetahui dan memahami proses praktik jual-beli jizaf yang dilakukan oleh petani padi di desa kedungdowo. Fokus penelitian pada penelitian ini ialah mengulas tentang apa jual beli dengan taksiran jizaf, bagaimana praktik jual-beli komoditas padi oleh petani berdasarkan prinsip transaksi jizaf, analisis jual beli dengan menggunakan transaksi jizaf berdasarkan Islam. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dengan adanya jual beli ini selain memberikan keuntungan secara finansial juga mampu meringankan tenaga petani dalam memanen padi. Tidak perlu membayar tenaga untuk memanen padi dari sawah yang di bawa pulang kerumah, selain itu petani tidak perlu menjemur dan menggiling padi untuk dijadikan beras. Petani juga tidak memiliki keributan dengan penebas/ pemborong jika pemborong mengalami kerugian jual karena telah mencapai kesepakatn diawal. Hal tersebut sangat memudahkan petani dalam menjual hasil panen padinya. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem jual beli jizaf sangat memudahkan petani dalam memanen hasil panen padi yang ada.

Published
2023-11-25