Pemanfaatan Seni Hadrah Sebagai Media Komunikasi Dakwah Islam
Studi Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang
Abstract
Hadrah merupakan sebaris penabuh, para pemokol, yang terdiri dari 4-5 penerbang bahkan lebih yang terdiri dari beberapa alat hadroh yang ditabuh sehingga dapat menghasilkan bunyi yang dapat mengiringi syair yang di nyanyikan. Dari sisi audien, sebagai contoh, seorang muslim dapat mengambil banyak dengan maraknya program agama Islam di radio dengan mendengarkan seni musk hadrah di radio dengan menghayati syair yang terkandung didalamnya serta dapat menikmati musik dari alat pembantu nya. Penelitian ini akan mengkaji 2 rumusan masalah, pertama, Bagaimana pelaksanaan seni hadrah di pondok pesantren Al Amalul Khair kota Palembang dan bagaimana tanggapan masyarakat di sekitar terhadap seni hadrah sebagai media komunikasi dakwah islam ?. kedua, apa saja faktor hambatan yang di alami santri dalam menjalankan tugasnya ?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sehingga dapat diambil kesimpulan Pelaksanaan seni hadrah di pondok pesantren Al Amalul Khair kota Palembang sering dipakai untuk acara-acara di pondok seperti maulid nabi Muhammad SAW, haul pondok, milad Fatimah r.a dan acara resmi yang lainnya yang melibatkan seluruh jajaran yang ada di pondok baik ustadz ataupun ustadzah dan ulama-ulama yang ada di kota Palembang dan seluruh santri dan juga kepengurusan di pondok pesantren. Faktor hambatan yang di alami jamaah hadrah dalam menjalankan tugasnya sering terhambat karena alat hadroh yang sedikit. Jadi apabila pondok ada acara lain.
Downloads
References
Bouvier, Helene. Lebur! Seni Musik dan Pertunjukkan dalam Masyarakat Madura, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002).
http//www.akumassa.org/hadhoro-yuhdhiru-hadron-hadhrotan/2022/23/11.
Ilahi, Wahyu. Komunaksi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010).
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Prenadamedia, 2014).
Wawancara Dengan Dedi Mustofa, Guru Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan Deni Setiawan, Guru Hadroh Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan Dewi Yanti, Warga di sekitar Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan M. Dzul Kaffi, Santri Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan M. Hasan dan M. Dzul Kaffi, Santri Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan Maya selina, Guru Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Wawancara Dengan Umy Yaya Ruqyah, Guru Di Pondok Pesantren Al Amalul Khair Kota Palembang , Wawancara Pada Tanggal 01 November 2022.
Copyright (c) 2023 Nur Salamah, Hamidah, Manalullaili

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.