pengorganisasian Kurikulum berbasis pesantren (Studi Kasus Di SMP Internasional darl Akhwan)

  • Imam khowim

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya , kurikulum pesantren juga menekankan pada
pengembangan karakter dan akhlak yang baik, sehingga peserta didik tidak hanya menjadi
cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan bisa menghargai orang
lain. Kurikulum pesantren juga mengajarkan keterampilan praktis seperti keterampilan
pertanian, kerajinan tangan, dan keterampilan keahlian lainnya yang berguna untuk
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja atau mengembangkan usaha di masa depan..
Dalam penelitian ini penulis menggunakan : Metode yang digunakan adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Jika dilihat dari sumber datanya, penelitian ini tergolong penelitian
lapangan (field research). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik,
yaitu: wawancara mendalam (in deep interview), observasi partisipatif (participant
observation), dan dokumentasi (documentation) sebagai metode pengumpulan data. Sumber
data penelitian ini meliputi, 1) Person (orang) yaitu (a) waka kurikulum, (b) waka kesiswaan,
(c) guru, dan (d) siswa. 2) Paper (kertas/dokumen) yaitu berupa dokumentasi fotofoto kegiatan
hubungan dengan pendidikan karakter. 3) Place (tempat) yaitu di Internasional Darul Akhwan.
Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan atau (verification). Penelitian ini juga melakukan pengecekan keabsahan
data dengan triangulasi sumber, metode dan penyelidikan. Kemudian hasil penelitian ini
meliputi: 1. Meningkatkan kualitas pengajaran: Perencanaan kurikulum berbasis pesantren
juga harus memperhatikan kualitas pengajaran. Pesantren harus memiliki guru-guru yang
berkualitas dan terlatih dalam mengajar dengan metode yang inovatif dan efektif. Selain itu,
pesantren juga harus memperhatikan fasilitas dan teknologi pendidikan yang diperlukan untuk
mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik.2.Menggunakan sumber belajar yang
variatif: Pesantren juga perlu menyediakan sumber belajar yang variatif, seperti buku-buku,
media pembelajaran berbasis teknologi, dan sebagainya, sehingga siswa dapat belajar dengan
cara yang lebih efektif dan efisien.3. Pesantren perlu memberikan pelatihan dan dukungan
teknologi kepada guru dan siswa agar mereka dapat memanfaatkan teknologi pendidikan
dengan efektif.Memperkuat kerja sama dengan institusi dan perusahaan: Pesantren dapat
memperkuat kerja sama dengan institusi dan perusahaan untuk memperoleh dukungan
teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan
teknologi pendidikan..
Kata Kunci: Perencanaan Kurikulum, berbasis pesantren

Published
2023-07-30